CARA MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
Salah satu langkah awal
bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan awal pembelajaran adalah menentukan
Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Setiap mata pelajaran memiliki nilai KKM
yang berbeda. Sebagai catatan bahwa nilai KKM yang ideal adalah 75.
Langkah awal penentuan
KKM yaitu menentukan estimasi KKM di awal tahun pembelajaran bagi mata
pelajaran yang diajarkan. Penentuan estimasi ini didasarkan pada hasil tes
Penerimaan Siswa Baru (PSB) bagi siswa baru, dan mendasarkan nilai KKM pada
nilai yang dicapai siswa pada kelas sebelumnya.
Penentuak KKM dapat pula
ditentukan dengan menghitung tiga aspek utama dalam proses belajar mengajar
siswa. Secara berurutan cara ini apat menentukan KKM Indikator – KKM Kompetensi
Dasar (KD) – KKM Standart Kompetensi (SK) - KKM Mata Pelajaran. Berikut
ini langkah-langkah penghitungannya:
Kompleksitas
Kompleksitas merupakan tingkan kesulitan materi pada tiap indicator,
kompetensi dasar maupun standart kompetensi. Semakin tinggi tingkat kompleksitas
maka semakin kecil skor yang dipakai. Rentang nilai yang digunakan misalnya:
jika kompleksitas tinggi rentang nilai yang digunakan (50-64), kompleksitas
sedang (64-80), dan kompleksitas rendah (81-100)
Daya Dukung
Factor ini lebih ditujukan pada ketersedian sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh sekolah dalam menunjang Kegiatan Belajar Siswa. Sekolah yang
memiliki daya dukung tinggi maka skor yang digunakan juga tinggi. Pada aspek
daya dukung rentang nilai yang digunakan sangat fleksibel sesuai dengan kondisi
sekolah. Salah satu contohnya: jika daya dukung tinggi maka rentang nilai yang
digunakan (81-100), daya dukung sedang (65-80), untuk daya dukung rendah
(50-64).
Intake
Intaks merupakan tingkat kemampuan
rata-rata siswa. Intaks bisa didasarkan pada hasil/nilai penerimaan siswa baru
dan nilai yang dicapai siswa pada kelas sebelumnya (menentukan estimasi).
Contoh rentang nilai yang bisa digunakan: jika intake siswa tinggi maka rentang
nilai yang digunakan (81-100), intake sedang (65-80), untuk intake rendah
(50-64).
Kemudian dalam menafsirkan KKM dapat pula
dilakukan dengan beberapa cara, dintaranya dengan cara memberikan point pada
setiap kreteria yang ditetapkan (dalam bentuk %):
1) Kompleksitas:
( tingkat kesulitan / kerumitan )
Kompleksitas
tinggi pointnya = 1
Kompleksitas
sedang pointnya = 2
Kompleksitas
rendah poinya = 3
2) Daya
dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya)
Daya dukung tinggi pointnya = 3
Daya dukung tinggi pointnya = 3
Daya
dukung sedang pointnya = 2
Daya
dukung rendah pointnya = 1
3) Intake
Siswa : ( masukan kemampuan siswa)
Intake
siswa tinggi pointnya = 3
Intake
siswa sedang pointnya = 2
Intake
siswa rendah poinnya = 1
Contoh
:
Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut:
Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut:
Kompleksitas
rendah =3, daya dukung tinggi =3, intake siswa sedang = 2, maka KKM-nya adalah (3
+ 3 + 2) x 100 = 88,89 %
9
B. Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kreteria, yakni :
1. Kompleksitas:
( tingkat kesulitan / kerumitan )
Kompleksitas
tinggi rentang nilainya = 50-64
Kompleksitas
sedang rentang nilainya = 65-80
Kompleksitas
rendah rentang nilainya = 81-100
2. Daya
dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya)
Daya
dukung tinggi rentang nilainya = 81-100
Daya
dukung sedang rentang nilainya = 65-80
Daya
dukung rendah rentang nilainya = 50-64
3. Intake
Siswa : ( masukan kemampuan siswa)
Intake
siswa tinggi rentang nilainya = 81-100
Intake
siswa sedang rentang nilainya = 65-80
Intake
siswa rendah rentang nilainya = 50-64
Jika indikator memiliki Kreteria sebagai
berikut: kompleksitas sedang, daya dukung tinggi, dan intake sedang, maka
KKM-nya adalah rata-rata setiap unsur dari kreteria yang telah kita tentukan. (
Dalam menentukan rentang nilai dan menentuikan nilai dari setiap kreteria perlu
kesepakatan dalam forum KKG).
Contoh:
Kompleksitas sedang =75, daya dukung tinggi= 90, intake sedang = 70 maka KKM-nya
adalah (
75 + 90 +70) = 78,3
3
c. Dengan cara memberikan pertimbangan profesional judgment pada setiap kreteria untuk menetapkan nilai:
1) Kompleksitas:
( tingkat kesulitan / kerumitan )
Kompleksitas
tinggi
Kompleksitas
sedang
Kompleksitas
rendah
2) Daya
dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya)
Daya
dukung tinggi
Daya
dukung sedang
Daya
dukung rendah
3) Intake
Siswa : ( masukan kemampuan siswa)
Intake
siswa tinggi
Intake
siswa sedang
Intake
siswa rendah
Contoh :
Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake siswa sedang, maka dapat dikatakan bahwa dari ketiga komponen diatas hanya satu komponen saja yang mempengaruhi untuk mencapai ketuntasan masimal 100 yaitu intake (sedang). Jadi dalam hal ini guru dapat menetapkan kreteria ketuntasan antara 90-80. ( Pedoman penetapa KKM dar BSNP, 20006)
Dalam menafsirkan KKM sebelumnya kita harus
mengetahui bagaimana tingkatan-tingkatan dari komponen seperti kompleksitas,
daya dukung, dan intake. Hal ini dimaksudkan agar guru bidang study melalui
MGMP atau pihak sekolah jangan sampai salah dalam menetapkan KKM, karana bila
salah dalam menentukan KKM akan sangat merugikan pada siswa.
Karena
sesuai dengan peraturan apabila sampai mata pelajaran diperoleh anak berada
dibawah KKM ( tidak tuntas ), maka anak tersebut tidak memenuhi syarat untuk
naik kelas, bila samapi minimimal tiga mata pelajaran yang tidak tuntas..
Artinya kompetensi dasar yang diharapkan pada siswa tersebut tidak tercapai.
Untuk komponen kompleksitas misalnya, kapan kompleksitas ( kesulitan/ kerumitan) itu dikatakan Tingkat Kompleksitas Tinggi ? yakni bila dalam pelaksanaannya menuntut Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk didalamnya memahami kopetensi yang harus dicapai oleh siswa, kreatif dan inofatif dalam melaksanakan pembelajaran. Kemudian waktu, diantaranya waktunya cukup lama, karena perlu penguilangan. Serta Penalaran dan Kecermatan siswa yang tinggi.
Sedangkan Kemampuan Sumber Daya pendukung, yaitu tenaga pengajar yang memadai(sesuai dengan latar belakang keahliannya), sarana dan prasdarana pendukung dalam bidang pendidikan, biaya manajemen, komite sekolah dan stakeholders sekolah.
Terakhir Intake ( tingkat kemampuan rata-rata siswa), untuk memperoleh gambaran intake ini kita bisa melihat dari berbagai cara, diantaranya dari hasil seleksi penerimaan siswa baru, dari hasil raport kelas terakhir dari tahun sebelumnya, dari tes seleksi masuk atau psikotes, dan juga bisa dari ujian nasional pada jenjang sebelumnya.
Setelah KKM diperoleh, maka selanjutnya KKM itu dimasukkan pada Laporan Hasil Belajar Siswa. Dari KKM inilah kita nantinya akan dapat mengetahui apakah siswa tuntas atau tidak tuntas dalam pencapaian Kompetensi Dasar serta indikator yang diharapkan.
Kalau nilai yang diperoleh siswa berada dibawah KKM maka diartikan bahwa siswa itu belum tuntas, dan begitu juga sebaliknya bila nilai siswa berada diatas KKM maka siswa tersebut dinyatakan tuntas dalam pencapaian kompetensi dasar serta indikator-indikator yang dilaksanakan oleh guru.
Untuk itu, sebelum melaksanakan penilaian maka terlebih dahulu harus ditetapkan KKM (Kreteria Ketuntasan Minimal ) terlebih dahulu.
Semoga Catatan ini bermanfaat bagi pembaca
Terima kasih
vedynugroho@gmail.com
Tag :
KKM,
Pendidikan
0 Comments for " "